🌬️ Berikut Ini Adalah Macam Macam Nikmat Allah Kecuali

1 Nikmat yang terletak pada diri kita pribadi. Sang Pencipta memberikan kita mata dan telinga, tangan, dan kaki serta anggota tubuh lainnya. Kita mensyukurinya dengan menggunakan semuanya untuk kebaikan. Tidak boleh bagi kita untuk sombong seandainya diberikan wajah yang rupawan maupun cantik. Kenikmatan yang Allah berikan kepada kita sangatlah banyak, tak bisa terhitung berapa nikmat yang sang Pencipta tersebut di dalam kehidupan adalah suatu kewajiban untuk kita mensyukuri kenikmatan tersebut agar jiwa kita menjadi tenang dan hidup kita akan menjadi banyak cara untuk kita mensyukuri nikmat Allah. Contoh kecilnya adalah saat diberikan kenikmatan harta, maka kita segera bersedekah kepada orang-orang yang kita diberi kesehatan, kita mensyukurinya dengan menjaga agar tubuh tetap sehat dan dari hal-hal yang merugikan tiga macam nikmat yang pantas untuk kita syukuri sebagai Nikmat yang terletak pada diri kita pribadiSang Pencipta memberikan kita mata dan telinga, tangan, dan kaki serta anggota tubuh lainnya. Kita mensyukurinya dengan menggunakan semuanya untuk boleh bagi kita untuk sombong seandainya diberikan wajah yang rupawan maupun cantik. Mata juga dipakai untuk melihat yang baik, telinga hanya mendengarkan yang kita gunakan untuk menuju ketaatan dan itulah sebaik-baik rasa syukur kita terhadap nikmat tersebut karena jika kita menggunakan semua anggota tubuh untuk hal yang sia-sia, maka hati kita tidak tenang, hidup kita akan kacau dan pastinya akan sang Pencipta pasti akan Nikmat yang Diperoleh dari Usaha SendiriNikmat ini berupa harta yang banyak, jabatan, pangkat yang sekarang kita emban, ilmu yang banyak, mobil, rumah dan lain sebagian dari semua apa yang kita usahakan tersebut cara mensyukurinya adalah dengan bersedekah kepada orang-orang yang tidak mampu, anak yatim, maupun sedekah, Allah akan membalas dengan melipatgandakan dari apa yang telah kita sedekahkan. Sudah banyak orang yang merasakan manfaat sedekah dan ganjaran yang diberikan oleh sang Pencipta pun sangatlah semua yang kita hasilkan dari usaha kita untuk jalan kebaikan dan jangan pernah kita salah gunakan. Semua hanya titipan dan akan dipertanggung jawabkan di Nikmat yang Ada di Alam SekitarAllah memberikan kita air, tanah, udara yang segar kepada kita agar kita bisa selalu mengambil manfaat dari semua mensyukuri nikmat ini adalah dengan menjaga kebersihan, menjaga kelestarian hutan maupun kebun. Iya, menggunakan semuanya untuk hal yang bermanfaat dan memikirkan tentang kebesaran sang Pencipta atas penciptaan langit, bumi, dan seisinya bahwa semuanya diciptakan tidaklah sepantasnya untuk kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan menjaga nikmat tersebut karena suatu saat akan dikembalikan dengan pembahasan singkat ini, kita bisa memahami tentang segala sesuatu memang harus kita bersyukur, maka nikmat itu akan ditambah, sementara hidup kita akan menjadi tenang dan berkah dikarenakan rasa syukur kita beruntunglah orang-orang yang bersyukur! Karenajawaban tentang pertanyaan Berikut ini adalah macam-macam bunyi pantul, kecuali? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya. Selain itu, jawaban atas pertanyaan Berikut ini adalah macam-macam bunyi pantul, kecuali? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Nikmat Dalam Perspektif Al-Qur’an Oleh Ria Rohimah Mahasiswa Jurusan Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta 1. PENDAHULUAN Nikmat bisa berubah menjadi azab dan bencana, kemenangan bisa berubah menjadi kekalahan, kegembiraan bisa berubah menjadi kesedihan apabila kita mengundang murka Allah. Oleh sebab itu, bila diberi kesehatan, kepandaian/ ilmu, kemudahan, kelapangan, maka kita harus mensyukuri dan mengamalkannya, jangan berbuat sesuatu yang mengundang murka Allah yang akan mengakibatkan nikmat yang kita peroleh berubah menjadi azab atau bencana. Biasanya sikap melupakan nikmat muncul dari perbedaan dengan yang lain misalnya melihat orang lain sukses sedangkan kita tidak sukses, hal tersebut yang menghilangkan nikmat yang diterima seolah-olah tidak ada. Padahal jika kita menyadari bahwasanya masih ada nikmat-nikmat yang lainnya pada diri kita walau itu berbeda sifat dan bentuknya. Allah berfirman dalam surat An-Nahl 3 yang artinya “dan tidak ada kenikmatan yang ada pada kalian kecuali datangnya dari Allah” ini adalah dalil yang tegas dan jelas dikatakan bahwa nikmat apa saja beik yang besar maupun kecil, yang banyak maupun yang sedikit, itu semua datangnya dari Allah. Untuk itu saya tertarik untuk mengkaji masalah nikmat dalam perspektif Al-Quran. Kerena masih banyak nikmat yang harus kita ketahui dalam Al-Quran. Agar kita semua dapat menyadari betapa banyak nikmat yang Allah berikan. 2. PEMBAHASAN A. Definisi NIkmat Nikmat secara etimologis berasal dari bahasa arab yang berarti segala kebaikan, keenakan, dan semua rasa kebahagiaan. Sesuatu yang bermanfaat di dunia dan akhirat seperti ilmu dan akhlak mulia. B. Kufur Nikmat Banyak orang tergelincir pada kekufuran, persoalannya bukan terletak pada dia kaya atau manapun dan kondisi apapun manusia berada,bila ia tidak ingat Allah maka dia sudah dikategorikan kufur alias lupa diri. Kata pengangguran punya pekerjaan adalah nikmat betul dan karunia Allah. Tapi sebagian orang yang punya pekerjaan dan usaha justru melupakan Allah. Kesibukannya bekerja dan mengembangkan usaha membuat sulit sekali untuk sholat, sekalinya sholat dia berdiri dengan shalat jadi mengurangi jatah waktu untuk berbisnis. Jadilah Allah, urutan yang nomor sekian,Tuhan yang terlupakan.. Ini baru dari kacamata sholat…belum lagi kacamata hasil.. Maksudnya bila ditilik kembali Allahlah yang menjadikan kita bisa bekerja dan berusaha. Tapi setelah pekerjaan dan usaha kita menghasilkan, apa yang terjadi? Allah menjadi tidak penting untuk dibagi hasil.. Setelah gajian, yang kita cari adalah kesenangan sendiri, keperluan sendiri. Jarang kita memerlukan untuk membagi dengan Allah yaitu dengan membagikan pada anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang Allah minta untuk diperhatikan. Bioskop, dunia hiburan, barang-barang yang kurang perlu..menjadi fokus terbesar, ketika ada uang hasil kerja & usaha. Bukan justru berusaha menyeimbangkan pengeluaran dan sedekah. Marahkah Allah? Tidak.. Hanya saja ketika kita berlaku demikian,perlindungan Allah tidak kita dapatkan. Padahal dunia ini selalu berisi ketidakpastian dan perubahan. Kalaulah Allah sudah tidak mau memperhatikan,tidak mau melindungi, akan jadi apakah kita? “ Katakanlah jika bapak-bapakmu,anak-anakmu,saudara-saudaramu,istrimu,keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu khawatir merugi,dan tempat tinggal yang kamu sukai, yang semua itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan dari berjuang di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak akan menunjuki kaum yang fasik.” At-Taubah 24 Sebenarnya, kita..bukanlah anak kecil lagi.. yang perlu diancam oleh gambaran neraka.. supaya mau nyatanya kelebihan akal orang dewasa, justru sering mengabaikan, mensiasati setiap perintah & laranganNya. Mudah-mudahan kita semua bukan orang-orang yang termasuk kufur nikmat.. C. Nikmat Dalam Al-Quran Ada banyak ayat yang menerangkan tentang berbagai nikmat yang Allah berikan kepada umat manusia dalam Al-Quran. Namun saya hanya mengambil beberapa ayat saja untuk dijadikan contoh. Seperti ayat berikut yang menjelaskan tentang nikmat Allah berupa perlindungan dari Allah $pkš‰r¯»tƒ šúïÏ%©!$ qãYtBuä r㍠MyJ÷èÏR !$ öNà6ø‹n=tæ øŒÎ §Nyd îPöqs% br& þqäÜÝ¡ö6tƒ öNä3øŠs9Î óOßgtƒÏ‰÷ƒr& £s3sù óOßgtƒÏ‰÷ƒr& öNà6Ztã qà¨?$ur ©!$ 4 ’n?tãur !$ È©.uqtGuŠù=sù šcqãYÏB÷sßJø9$ ÇÊÊÈ “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu untuk berbuat jahat, Maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.”[1] Dapat saya pahami bahwa maksud nikmat dari ayat diatas ialah, Allah telah memberi nikmat kepada orang-orang beriman berupa perlindungan dari tangan orang-orang yang hendak berbuat jahat kepada kita. Maka Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bertawakkal kepada-Nya agar ditambah kenikmatan yang lain. Untuk tafsir yang lain “hai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika suatu kaum bermaksud yakni orang-orang Quraisy hendak memanjangkan tangan mereka kepadamu dan dilindungi-Nya kamu dari maksud jahat mereka itu dan bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kepada Allah orang-orang mukmin itu bertawakal” [2] Asbabun nuzulnya yaitu dari suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw. Keluar beserta Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, dan Abdurrahman bin Auf menuju ka’b bin al-Asyraf dan Yahudi Banin Nadlir untuk meminjam uang sebagai pembayar diat denda yang harus dibayarnya. Orang Yahudi berkata “silahkan duduk, kami akan menyajikan makanan dan memberikan apa yang tuan perlukan.” Kemudian Rasulullah saw. duduk. Hayy bin Akhthab berkata kepada kawannya tanpa setahu Nabi saw. “kalian tidak akan dapat melihat dia lebih dekat daripada sekarang. Timpakan batu ke kepalanya dan bunuhlah dia. Kalian nanti tidak akan menghadapi kesulitan lagi.” Mereka mengangkat batu penggiling gandum yang sangat besar untuk ditimpakan kepada Rasul. Akan tetapi Allah Menahan tangan mereka, lalu datanglah Jibril memberitahu agar Rasulullah bangkit dari tempat duduknya. Maka Allah Menurunkan Ayat ini 5 al-maidah11 sebagai perintah untuk mensyukuru nikmat. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ikrimah dan Yazid bin Abi Ziad. Lafal Hadits ini bersumber dari Yazid. Hadits seperti ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abdullah bin Abi Bakr, Ashim bin Umar bin Qatadah, Mujahid, Abdullah bin katsir, dan Abu Malik.[3] Dalam ayat lain tentang kenikmatan syurga öqs9ur ¨br& Ÿ÷dr& É=»tGÅ6ø9$ qãYtBuä öqs¨?$ur $tRö¤ÿx6s9 öNåk÷]tã öNÍkÌE$tÍhŠy™ óOßg»oYù=s{÷ŠV{ur ÏM»¨Yy_ ÉOŠÏè¨Z9$ “dan Sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup hapus kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.”[4] “dan sekiranya Ahli Kitab itu beriman kepada Nabi Muhammad saw dan bertakwa artinya menjaga diri dari kekafiranpastilah Kami hapus dari mereka kesalahan mereka dan Kami masukkan mereka ke dalam Surga-Surga kenikmatan”[5] Adalah kenikmatan yang hakiki apabila kita dapat merasakan kenikmatan syurga. Kita tahu bahwa syurga adalah tempat yang diinginkan setiap manusia. Dan untuk meraihnya Allah telah memberikan syarat kepada kita berupa ketakwaan kepada-Nya, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam ayat ini tentang nikmat rezeki y7Í´¯»s9ré& ãNèd tbqãZÏB÷sßJø9$ $yym 4 öNçl°; ìM»y_u‘yŠ y‰YÏã óOÎgÎn/u‘ ×otÏÿøótBur ×–ø—Í‘ur ÒOƒÌŸ2 ÇÍÈ “Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki nikmat yang mulia.”[6] Dapat saya pahami bahwa ayat diatas menjelaskan balasan Allah untuk orang-orang yang beriman dengan memberikan beberapa derajat ketinggian di sisi-Nya, ampunan dan rezeki yang halal. Itu benar-benar nikmat yang banyak dari Allah untuk orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hat mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambhalah iman mereka, dan hanya pada Allah mereka bertakwa. “itulah orang-orang yang berciri khas seperti tadi mereka orang-orang yang beriman dengan sabenar-benarnya yang tidak diragukan lagi keimanannya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian kedudukan-kedudukan di surga disisi tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia di surga.”[7] Dalam ayat ini ª!$ur Ÿyèy_ Nä3s9 ô`ÏiB ö/ä3Å¡àÿRr& %[`ºurø—r& Ÿyèy_ur Nä3s9 ô`ÏiB Nà6Å_ºurø—r& tûüÏZt/ Zoy‰xÿymur Nä3s%y—u‘ur z`ÏiB ÏM»t6Íh‹©Ü9$ 4 ÈÏÜ»t6ø9$$Î6sùr& tbqãZÏB÷sムÏMyJ÷èÏZÎ/ur !$ öNèd tbrãàÿõ3tƒ ÇËÈ “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”[8] “Allah menjadikan bagi kalian istri-istri dan jenis kalian sendiri maka Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam dan semua manusia lainnya dari mani kaum laki-laki dan wanita dan menjadikan bagi kalian dari istri-istri kalian itu, anak-anak dan cucu-cucu keturunan dari anak-anaknya dan memberi kalian rezeki dari yang baik-baik berupa berbagai macam buah-buahan, biji-bijian dan hewan-hewan tenak maka mengapa kepada yang batil kepada berhala mereka beriman dan mengapa mereka ingkar terhadap nikmat Allah dengan menyekutukan-Nya.”[9] “ kemudian daripada itu Allah SWT menjelaskan nikmat Allah yang lain dari nikmat-nikmat yang telah diterima oleh hamba-Nya, agar manusia dapat memperhatikan keluasan nikmat-Nya. Allah SWT telah menciptakan istri-istri untuk mereka dari jenis mereka pula, dengan adanya isteri-isteri itu manusia dapat bekerja sama dalam membina kemaslahatan bersama dan mengurus kehidupan bersama. Dan istri-istri itu pula Allah memberikan keturunan sebagai biji mata dan kesayangan yang dapat membahagiakan kehidupan mereka di dunia dan menjadi kebanggaan sebagai pelanjut keturunan. Kemudian Allah menjelaskan pula bahwa Dialah yang telah memberikan rezeki kepada mereka dari jenis makanan dan minuman yang lezat-lezat, pakaian yang dapat melindungi kulit dari udara dingin dan tempat yang dapat melindungi dari teriknya mathari dan tirisnya hujan.”[10] Dan ayat terakhir yang saya ambil dari Al-Quran ª!$ur Ÿyèy_ /ä3s9 $£JÏiB šYn=y{ Wx»n=Ïß Ÿyèy_ur /ä3s9 z`ÏiB ÉA$t6Éfø9$ $YY»oYò2r& Ÿyèy_ur öNä3s9 Ÿ‹Î/ºuŽ ãNà6‹És? §ysø9$ Ÿ‹Î/ºty™ur Oä3ŠÉs? öNà6y™ùt/ 4 y7Ï9ºx‹x. OÏFム¼çmtGyJ÷èÏR öNà6ø‹n=tæ öNä3ª=yès9 šcqßJÎ=ó¡è ÇÑÊÈ “dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian baju besi yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri kepada-Nya.”[11] “ dan Allah menjadikan bagi kalian dari apa yang telah Dia ciptakan seperti rumah-rumah, pohon-pohon dan mendung sebagai tempat bernaung lafal Zhilaalan adalah bentuk jamak lafal Zhillun yang dapat melindungi diri kalian dari sengatan panas matahari dan Dia dijadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal digunung-gunung lafal aknaanan adalah bentuk jamak dari lafal kinnun, yang artinya tempat untuk tinggal seperti gua dan liang besar dan Dia jadikan bagi kalian pakaian dan dari dingin dan pakaian/ baju besi yang memelihara kalian dalam peperangan sewaktu kalian berperang yakni dari tusukan dan pukulan senjata di dalam peperangan, seperti baju dan topi besi. demikianlah sebagaimana Dia telah menciptakan semuanya itu Allah menyempurnakan nikmat-Nya di dunia atas kalian dengan menciptakan segala sesuatu yang menjadi keperluan kalian agar kalian hai penduduk Mekkah masuk Islam agar kalian mengesakan-Nya.”[12] “kemudian dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan lagi nikmat karunia-Nya sebagaimana nikmat yang lalu disebutkan, yang memberikan rasa aman, damai dan tenteram. Kepada bangsa yang sudah menetap atau maju, Allah memberikan karunia tempat berteduh seperti rumah, hotel-hotel, gedung-gedung umumnya dibuat dari kayu, besi, batu dan lain-lain, yang diciptakan Allah.”[13] Asbabun nuzulnya Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika seorang Arab bertanya kepada Nabi saw. tentang Allah, beliau membacakan ayat, wallahu ja’ala lakum mim buyutikum sakana… dan Allah Menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal…. 16 an-nahl 80. Orang itupun mengiyakannya. Kemudian Nabi saw. membaca kelanjutan ayat tersebut,…..wa ja’ala lakum min juludil an’ami buyutan tastakhiffunaha yauma zha’nikum wa yauma iqamatikum… …dan Dia Menjadikan bagi kamu rumah-rumah [kemah-kemah] dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan [membawa] nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim…. 16 .an-nahl 80. Orang itupun mengiyakannya. Kemudian Rasulullah membaca lagi kelanjutan ayat tersebut, dan orang itupun mengiyakannya. Namun ketika Rasulullah sampai pada ayat,….. kadzalika yutimmu ni’matahu ;alaikum la’allakum tuslimun …..demikianlah Allah Menyempurnakan Nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri [kepada-Nya] 16 an-nahl 81, orang itu berpaling dan tidak mau masuk Islam. Maka turunlah ayat selanjutnya 16 an-nahl83 yang menegaskan bahwa walaupun orang-orang athu akan Nikmat yang Diberikan Allah, tapi kebanyakan mereka tetap kafir. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid.[14] D. Cara Menyikapi Nikmat Yang jelas, syukur adalah sebuah istilah yang digunakan pada pengakuan/ pengetahuan akan sebuah nikmat. Karena mengetahui nikmat merupakan jalan untuk mengetahui Dzat yang memberi nikmat. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menamakan Islam dan iman di dalam Al-Qur`an dengan syukur. Dari sini diketahui bahwa mengetahui sebuah nikmat merupakan rukun dari rukun-rukun syukur. Madarijus Salikin, 2/247 Apabila seorang hamba mengetahui sebuah nikmat maka dia akan mengetahui yang memberi nikmat. Ketika seseorang mengetahui yang memberi nikmat tentu dia akan mencintai-Nya dan terdorong untuk bersungguh-sungguh mensyukuri nikmat-Nya. Madarijus Salikin, 2/247, secara ringkas Syukur Tidak Sempurna Melainkan dengan Mengetahui Apa yang Dicintai Allah l Ibnu Qudamah rahimahullahu menjelaskan “Ketahuilah bahwa syukur dan tidak kufur tidak akan sempurna melainkan dengan mengetahui segala apa yang dicintai oleh Allah l. Sebab makna syukur adalah mempergunakan segala karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada apa yang dicintai-Nya, dan kufur nikmat adalah sebaliknya. Bisa juga dengan tidak memanfaatkan nikmat tersebut atau mempergunakannya pada apa yang dimurkai-Nya.” Adapun cara menyikapi nikmat yaitu Mengakui nikmat yang diberikan dengan penuh ketundukan. Memuji yang memberi nikmat atas nikmat yang diberikannya. Cinta hati kepada yang memberi nikmat dan tunduknya anggota badan dengan ketaatan serta lisan dengan cara memuji dan menyanjungnya. Menyaksikan kenikmatan dan menjaga diri dari keharaman. Mengetahui kelemahan diri dari bersyukur. Menyandarkan nikmat tersebut kepada pemberinya dengan ketenangan. Engkau melihat dirimu orang yang tidak pantas untuk mendapatkan nikmat. Mengikat nikmat yang ada dan mencari nikmat yang tidak ada. 3. KESIMPULAN Subhanallah, setelah kita mengetahui kebenaran, kesempurnaan, serta keistimewaan nikmat Allah, tidak selayaknya kita melalaikan nikmat ini begitu saja. Hendaknya kita mensyukuri nikmat ini dengan sebenar-benarnya syukur, agar Allah tidak mencabut nikmat itu dari kita. Dari beberapa ayat yang saya ambil, dapat saya simpulkan bahwa semua nikmat yang Allah berikan harus didasari dengan keimanan dan tawakkal kepada Allah. Menjalani perintah serta menjauhi larangan-Nya. Allah saja bisa menambah nikmat kepada hamba-Nya, kenapa kita sebagai hamba-Nya tidak bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
KunciJawabannya adalah: D. Gendang. Dilansir dari Ensiklopedia, Berikut ini adalah macam-macam bunyi pantul, kecualiberikut ini adalah macam-macam bunyi pantul, kecuali Gendang.
SETIAP manusia pada hakikatnya ingin merasakan semua kenikmatan yang diciptakan Allah SWT. Namun manusia lupa, di dunia dia hanya akan mendapatkan kenikmatan yang fana. Kenikmatan paling sempurna nan abadi yang Allah SWT ciptakan untuk manusia adalah kenikmatan yang ada di dalam surga. Sebelum membahas kenikmatan paling sempurna, mari kita renungkan dahulu perkataan Ibnul Qayyim Al Jauzi dalam kitab Raudhah Al-Muhibbin tentang tiga macam kenikmatan yang dirasakan manusia ketika di dunia yang dikutip dari Republika. Pertama, kenikmatan jasmani yang meliputi makan, minum, dan berhubungan intim suami-istri. Kenikmatan jenis ini bukanlah segala-galanya, bukan pula kenikmatan yang sempurna. Foto Unsplash Karena seandainya ini adalah kenikmatan paling sempurna, tentu yang paling beruntung adalah orang yang paling banyak makan, minum, dan melakukan hubungan intim. Kesempurnaan nikmat hanya didapat apabila kenikmatan jasmani ini menopang kenikmatan abadi yang paling agung. BACA JUGA Nikmat dan Musibah, Lebih Banyak Mana? Kedua, kenikmatan khayali meliputi kekuasaan, kemapanan, kebanggaan, dan kebesaran. Sekalipun pencari kenikmatan ini tampak lebih mulia daripada kelompok pertama, namun mereka yang merasakan penderitaan atau pengorbanan yang jauh lebih besar. Orang yang mengincar kenikmatan jenis ini harus memenuhi berbagai macam tuntutan yang sulit. Dia harus merelakan kehilangan banyak kenikmatan jasmani sehingga dia merasakan penderitaan yang lebih besar karena kehilangan sebagian nikmat jasmani yang dirasakannya selama ini. Jadi, kenikamatan itu bukanlah kenikmatan sejati meskipun jiwa menyenanginya. Ketiga, kenikmatan intelektual dan rohani. Yakni yang meliputi pengetahuan dan sifat-sifat kesempurnaan. Termasuk dalam jenis kenikmatan ini adalah kemurahan hati, kedermawanan, kehormatan diri, keberanian, kesabaran, lemah lembut, dan kepribadian baik lainnya. Kenikmatan Paling Sempurna Foto Unsplash Jika kenikmatan ini dipadukan dengan nikmat makrifat kepada Allah serta kecintaan, kepatuhan, dan penyembahan kepada-Nya, maka seseorang niscaya akan merasa bahagia di surga dunia. Kebahagiaan dan suka citanya tidak akan bisa ditandingi seluruh kenikmatan dunia lainnya. Sementara itu, Ustaz Dr Firanda Andirja Lc MA dalam channel YouTube-nya menyebutkan bahwa saat berada di surga, manusia tidak perlu lagi merasakan khawatir dan bersedih hati. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam kitab suci Alquran Surah Az-Zukhruf Ayat 68 dan Surah Al-A’raf Ayat 49 يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ Artinya “Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati.” QS Az-Zukhruf 68 أَهَٰؤُلَاءِ الَّذِينَ أَقْسَمْتُمْ لَا يَنَالُهُمُ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ ۚ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ Artinya ” Orang-orang di atas A’raaf bertanya kepada penghuni neraka “Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?”. Kepada orang mukmin itu dikatakan “Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak pula kamu bersedih hati.” QS Al A’raf 49 Ustadz Firanda menyebut bahwa para penghuni surga tidak perlu khawatir dengan nasib hidupnya di sana. Pasalnya, mereka akan senantiasa hidup sehat dan kekal abadi selamanya karena sedang menjalani karunia Allah SWT, kenikmatan paling sempurna. Ustadz Firanda juga menyebut bahwa di surga kelak tidak ada orang tua, semua penghuni surga selalu menjadi muda. Para penghuni surga tidak akan merasakan hidup sengsara, karena surga merupakan kenikmatan paling sempurna yang isinya hanya kebahagiaan. Tak ada yang akan merasakan sakit, dan kehidupan di sana abadi, selamanya. “Dikatakan kepada para penghuni surga Wahai para penghuni surga, kalian akan senantiasa sehat dan tidak pernah sakit selama-lamanya.’ Tidak ada sakit, tidak ada pilek, tidak ada pusing, enggak ada penyakit sama sekali. Kalian selalu sehat tidak ada sakit selama-lamanya,” tegas Ustadz Firanda. Kenikmatan Paling Sempurna Foto Freepik “Kalian akan senantiasa hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, abadi. Kemudian dikatakan lagi kepada para penghuni surga, Kalian akan senantiasa muda dan tidak akan pernah tua. Kalian akan senantiasa bahagia dan tidak ada kesengsaraan selama-lamanya.’ Itulah kesimpulan daripada keindahan surga,” lanjutnya. BACA JUGA Kematian Mendadak, Adzab atau Kenikmatan? Ustadz Firanda menegaskan bahwa saat berada di surga, manusia akan selalu merasa bahagia karena di sanalah tempat kenikmatan paling sempurna. Berbeda dengan dunia yang kadang menawarkan kesedihan, kegelisahan, dan kekhawatiran. “Kalau kau di surga, kau lihat di mana saja yang kau lihat adalah keindahan dan kebahagiaan. Di surga kalau antum sudah masuk surga mau lihat atas, mau lihat kanan, mau lihat kiri, mau lihat depan, mau lihat belakang, di mana pun engkau letakkan pandanganmu, kau pasti bahagia,” paparnya. “Karena semua yang dilihat di surga mendatangkan kebahagiaan. Ke mana pun kau arahkan pandanganmu, kau akan melihat kebahagiaan,” tandasnya. Wallahu a’lam bishawab. []
Manusiaterbagi tiga dalam menyikapi nikmat Friday,21 Ramadhan 1443 / 22 April 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum Pendidikan Umum News Analysis
Soal dan Jawaban Ujian Akhir Semester Ganjil Satu Ilmu Kalam Kelas X MA A. Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, d atau e, pada jawaban yang paling benar 1. Kata aqidah berasal dari kata dasar bahasa arab al-aqdu jamak; al-aqaid secara etimologi memiliki beberapa arti berikut ini, kecuali.... A. Penerapan B. Penguatan C. Pengikatan D. Keyakinan E. Penetapan 2. Malaikat adalah makhluk Allah yang paling penurut. Berikut ini merupakan 4 sifat malaikat, kecuali..... A. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya B. Malaikat selalu mengingkari janji C. Malaikat memiliki kemampuan yang luar biasa. D. Malaikat selalu patuh dan taat kepada E. Malaikat ditugaskan Allah menyampaikan wahyu 3. Iman kepada qada dan qodar Allah, percaya dan yakin bahwa Allah telah menentukan segala sesuatu bagi makhluknya sesuai dengan fitrahnya yang sudah dijelaskan dalam … A. QS. al-Furqan ayat 1 B. QS. al-Furqan ayat 2 C. QS. al-Furqan ayat 3 D. QS. al-Furqan ayat 4 E. QS. al-Furqan ayat 5 4. Allah telah menurunkan Rasul dan Nabi-Nya dengan beberapa sifat. Salah satu sifat Rasul dan nabi Allah adalah fatonah yang memiliki arti.... A. Menyampaikan B. Dapat dipercaya C. Bijaksana D. Benar E. Adil 5. Dilihat dari segi obyek pembahasannya akidah membahas masalah dibawah ini,kecuali.... A. Membahas masalah Allah dari segi dzat B. Membahas masalah Allah dari segi sifat C. Membahas masalah Allah dari segi perbuatan D. Membahas masalah Allah dari segi ciptaannya E. Membahas masalah Allah dari segi perkataannya 6. Ke-Esaan Allah dalam beribadah kepada-Nya adalah dengan melaksanakan apa yang tergambar dalam firman-Nya... A. QS. al-An’ām 162 B. QS. al-Isrā';162 C. QS. al-Baqarah 162 D. QS. ali Imrān 162 E. QS. al Māidah 162 7. Pengertian syirik dilihat dari segi bahasa adalah .... A. Menyamakan B. Mempersekutukan D. Meniadakan E. Mengabulkan 8. Arti dari potongan redaksi QS. Luqman 13 ayat di bawah ini adalah… لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ A. Janganlah mensekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah syirik merupakan aniaya yang sangat besar B. Janganlah menyamakan manusia dengan mahluk lain karena manusia adalah makhlukyang paling sempirna C. Janganlah memberikan sesuatu yang tidak bias kamu berikan kepada orang lain D. Janganlah mengingkari janjimu baik kepada sesama manusia E. Janganlah membicarakan sesuatu yang belum tentu benar kebenarannya 9. Di antara contoh syirik besar .... A. Bersekutu dengan teman sebaya untuk memecahkan masalah B. Bersekutu dengan orang tua untuk belajar bersama C. Bersekutu dengan dukun beranak untuk membantu kelahiran D. Bersekutu dengan dukun untuk mencari pesugihan E. Bersekutu dengan buku agar bisa menjadi kutu buku 10. Pada pembahasan ini syirik besar dapat dibagi menjadi beberapa macam. kecuali .... A. Syirik dalam berdo’a B. Syirik niat, keinginan dan tujuan C. Syirik ketaatan D. Syirik mahabbah kecintaan E. Syirik kepada teman 11. Suatu sikap yang menyombongkan diri, sehingga tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini termasuk mengingkari nikmat Allah yang ada padanya. Hal ini merupakan salah satu akhlak tercela yang berkaitan dengan Allah yaitu.... A. Takabur B. Musyrik C. Murtad D. Munafik E. Riya 12. Berikut ini merupakan hikmah seseorang yang bertauhid kecuali..... A. Menumbuhkan sikap patriotisme B. Mengangkat derajat manusia menusia menjadi lebih tinggi C. Mendatangkan ketenangan jiwa D. menumbuh kan rasa dengki terhadap orang lain E. Menumbuhkan keyakinan bahwa rizqi itu datangnya dari Allah 13. Takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia disebut takdir mubram. Dibawah ini merupakan Contoh dari takdir mubram adalah..... A. Manusia bercita-cita menjadi polisi berkat ketekunannya ia berhasi menjadi polisi B. Rita diciptakan oleh Allah berjenis kelamin perempuan C. Hamdan belajar mengemudi sehingga menjadi sopir yang baik D. Orang miskin berubah menjadi kaya atas kerja kerasnya E. Budi menjadi dokter karena tekun dan rajin belajar 14. Di bawah ini, manakah yang termasuk dalil larangan mempercayai dukun? A. B. C. D. E. 15. Hadis di atas menunjukkan dalil atas salah satu bentuk syirik, yakni.... A. Syirik kecil B. Riya C. Mencari pesugihan D. Mempercayai ahli nujum E. Menyekutukan Allah 16. Orang-orang yang kokoh dalam mempertahankan Akidah Islamnya antara lain, kecuali ..... A. Siti Masyithah B. Ashabul Kahfi C. Luqmanul Hakim D. Nabi Ibrahim E. Salman al-Farizi 17. Akibat bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, kecuali ..... A. Bersifat individualistis B. Tidak dapat membedakan yang halal dan yang haram C. Jaminan kehidupan dunia akhirat D. Tidak memiliki pedoman hidup yang benar E. Tidak memiliki keyakinan akan kehidupan akhirat 18. Seorang hamba akan merasa dekat dengan Allah, seakan-akan Allah berada disisinya, ia akan disayangi Allah, ia yakin bahwa selain Allah adalah kecil, sehingga menimbulkan jiwa pemberani, memilki komitmen tinggi terhadap kebenaran dan keadilan, memiliki ketenangan jiwa, kepribadian matang dan bersikap adil. Hal ini merupakan wujud dan hasil dari ..... A. Bertaqwa kepada Allah secara penuh menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dalam berbagai keadaan. B. Berjuang di jalan Allah secara teguh menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. C. Berjalan di jalan Allah secara baik menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. D. Beramal karena Allah secara penuh menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. E. Beriman kepada Allah secara istiqomah menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Kholiq dimana saja dan kapan saja. 19. Syirik secara etimologi berarti ..... A. Bercampurnya dua kepemilikan B. Adanya sesuatu yang dimiliki dua orang C. Menjadikan sekutu bagi Allah baik dalam rububiyahnya maupun uluhiyahnya D. Mempertimbangkan keinginan untuk mendapat pujian kepada selain Allah baik dalam perkataan maupun perbuatan E. Takut kepada Allah secara rahasia maupun terang-terangan 20. Secara tegas Allah Swt. melarang makhluknya untuk mempersekutukannya. Hal ini terdapat dalam A. QS. al-Baqarah 182 B. QS. Luqman 13 C. QS. al-Maidah 14 D. QS. al-Ghasyiyah 2 E. QS. al-Alaq 5 21. Hadis di atas menyebutkan bahwa barang siapa yang mempercayai perkataan tukang tenun maka dia dianggap........... A. Tukang Tenun juga B. Kafir C. Tukang Sihir D. Peramal E. Musyrik 22. Rasulullah Saw. bersabda barang siapa mendatangi tukang ramal/ dukun untuk menanyakan nasib kepadanya, maka dia tidak diterima taubatnya selama ..... A. Empat puluh hari B. Satu bulan C. Satu tahun D. Satu minggu E. Empat hari 23. Apabila seseorang mempercayai sepenuhnya dengan apa yang dikatakan oleh tukang peramal/dukun, maka Nabi menghukumi mereka seperti ..... A. Orang dholim B. Orang kafir C. Orang murtad D. Orang musyrik E. Orang munafik 24. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia akan mengampuni segala dosa selain dosa syirik, hal demikian ini sesuai firman Allah didalam ..... A. QS. al-Māidah 72 B. QS. al-Baqarah 31 C. QS. an-Nisā’ 48 D. QS. ali Imrān 5 E. QS. al-Fatih ̣ah 3 25. Menurut sumber yang popular di kalangan ahli Ilmu Kalam bahwa munculnya perdebatan Ilmu Kalam adalah berawal dari ….. A. Persoalan ibadah B. Persoalan politik C. Persoalan memahami masalah-masalah ayat mutasyabihāt D. Masalah pribadi antar sahabat yang saling berbeda pendapat E. Persoalan masalah tafsir al-Qur’an 26. Di bawah ini adalah hal-hal yang biasa dibicarakan dan diperdebatkan dalam bahasan Ilmu Kalam, kecuali A. Siapa yang berhak menjadi khalifah B. Apakah Al-Qur’an itu qadim atau ḥadiṡ C. Apakah siksa kubur itu ada dan benar-benar terjadi D. Apakah manusia mungkin melihat Tuhan dengan indera mata E. Siapakah yang dikategorikan sebagai orang berdosa besar dan kafir 27. Salah satu faktor yang mendorong umat Islam menggunakan filsafat dalam memahami Ilmu Kalam adalah karena obyek dakwah… A. Mudah menerima dengan pendekatan filsafat B. Bisa lebih tenang C. Kaum awam yang banyak menggunakan perasaan hati dalam memahami agama D. Sulit ditaklukkan karena pengaruh adat yang sangat kuat E. Telah mengenal filsafat dan biasa menggunakan filsafat dalam memahami ajaran agama yang dianut sebelumnya 28. Berbicara masalah Ilmu Kalam adalah sangat dinamis dan salah satu pendapat menyebutkan bahwa Ilmu Kalam adalah perpaduan antara… A. Islam dan Hindu buktinya dijumpai ada konsep hulul mirip dengan konsep nirwana dalam hindu B. Islam dan Kristen dan keduanya sangat kuat pengaruhnya C. Islam dengan Filsafat namun nilai Islam lebih kuat dan menonjol D. Islam dengan Tasawuf lebih menonjol E. Islam dan Yahudi hanya nilai Islam lebih mendominasi 29. Termasuk fungsi Ilmu Kalam adalah, kecuali ….. A. Menolak akidah sesat B. Memperkuat akidah Islam C. Melemahkan akidah Islam D. Membela akidah Islam E. Menjelaskan akidah Islam 30. Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat kajian Ilmu Kalam yang bersifat internal adalah .... A. menselaraskan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum B. menjaga kaidah-kaidah agama dari serangan musuh-musuh Islam C. menjaga keuTuhan agama dan negara dari pertikaian politik D. memberikan bimbingan seruan kepada kaum mukmin agar keluar taklid dan mengembangkan pengetahuan dengan dalil yang kuat. E. mengembangkan ilmu filsafat dan agama secara bersamaan 31. Dalil-dalil yang dinukil atau diambil dari Al-Quran dan hadis, disebut dalil.. A. Aqlī B. Naqlī C. Qaṭ’ī D. Dhonni E. Majazi 32. Dalil-dalil yang menggunakan dan mengedepankan akal-pikiran dalam membahas Ilmu Kalam disebut ... A. Aqli B. Naqli C. Qoth’i D. Dhonni E. Majazi 33. Ta’rif di atas adalah pengertian ilmu kalam menurut … A. Musthofa Abdurroziq B. Al-Farabi C. Ibnu Khaldun D. Syekh Moh. Abduh E. Musthafa Kamal 34. Ta’rif di atas adalah pengertian ilmu kalam menurut … A. Musthofa Abdurroziq B. Al-Farabi C. Ibnu Khaldun D. Syekh Moh. Abduh E. Musthafa Kamal 35. Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional. Pernyataan tersebut adalah definisi Ilmu Kalam menurut … A. Musthofa Abdurroziq B. Al-Farabi C. Ibnu Khaldun D. Syekh Moh. Abduh E. Musthafa Kamal 36. Orang yang beriman mempunyai kemauan yang keras, kesabaran yang tinggi dan percaya yang teguh kepada Allah Swt. Ketika ia memutuskan untuk menjalankan perintahperintah-Nya untuk mendapatkan nikmat-Nya, maka yang dilakukan adalah .... A. Melakukan pendekatan untuk mendapat dukungan dan pertolongan dari siapapun yang penting berhasil B. Meminta dukungan dan pertolongan dengan cara-cara yang biasa dilakukan tanpa memperhatikan kaidah agamanya C. Tetap teguh dan yakin akan mendapat dukungan dan pertolongan Allah Swt. sebagai penguasa alam semesta D. Dukungan anggota keluarga itu lebih menentukan keberhasilan dari usaha yang dilakukan seseorang E. Memantapkan langkah sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dengan tetap menjaga hubungan baik dengan sesama 37. Akidah Islam merupakan misi utama yang di bawa semua Rasul Allah. Dalam dakwah Nabi Saw. ketika di Makkah aspek penting akidah adalah…. A. Iman kepada Allah B. Iman kepada kitab Allah C. Iman kepada hari akhir D. Iman kepada Malaikat E. Iman kepada Nabi Muhammad Saw. 38. Pernyataan berikut merupakan makna tauhid dalam kehidupan, kecuali…. A. Membebaskan manusia dari belenggu dari kepercayaan palsu B. Semangat pembebasan diri C. Emansipasi harkat dan martabat manusia D. Allah adalah dzat yang wajib disembah E. Semangat meningkatkan kepercayaan diri 39. Berikut ini adalah sebutan lain dari ilmu kalam, kecuali….. A. Filsafat B. Ushuluddin C. Theolog D. Tauhid E. Akidah 40. Adanya ungkapan dalam Al-Quran yang mendorong penggunaan akal antara lain ... A. Tadabbur, Tafakkur, Taklid B. Tafakkur, tadabbur, taaqqul C. Taaqqul, Tadabbur, Idba D. Taklid, Tadabbur, Idba E. Tafakkur, Tadabbur, Taklid B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Deskripsikan penyimpangan akidah sebelum masa Nabi Saw. ! minimal4 2. Deskripsikan keadaan akidah masa Nabi Saw. ! 3. Deskripsikan keadaan akidah masa sahabat ! 4. Deskripsikan sejarah pertumbuhan Ilmu Kalam ! 5. Jelaskan faktor-faktor perkembangan Ilmu Kalam ! Kunci Jawaban Pilihan ganda 1. A 2. B 3. B 4. E 5. E 6. A 7. B 8. A 9. D 10. E 11. A 12. D 13. B 14. A 15. B 16. C 17. C 18. E 19. C 20. B 21. B 22. A 23. D 24. C 25. B 26. A 27. E 28. C 29. C 30. D 31. B 32. A 33. B 34. A 35. A 36. C 37. A 38. B 39. E 40. B Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
Allahberfirman : "Indah bagi pandangan manusia adalah kecintaan terhadap segala yang diinginkan, yaitu : wanita, anak - anak, kekayaan (berbagai macam emas dan perak), kuda - kuda pilihan, ternak dan ladang. Nikmatnya hidup di dunia dan di sisi Allah (surga) sama. " (QS. Ali 'Imran [3]:14)
DALAM hidup ini, seharusnya kita banyak-banyak bersyukur atas apa yang telah kita terima dan rasakan. Bersyukur atas semua yang dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita adalah wajib. Karena dengan bersyukur, jiwa kita akan tenang dan nikmat yang kita terima dan rasakan akan semakin memberi berkah dalam hidup kita. Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-qur’anul Karim dalam surah Ibrahim sebagai berikut “Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih“. QS. Ibrahim [14] 7. Baca Juga 4 Kalimat Syukur yang Dianjurkan Dibaca Saat Pagi Ada banyak cara untuk bersyukur atas nikmat Allah kepada kita. Misalnya bagaimana kita mensyukuri rezeki yang dilimpahkan kepada kita? salah satu adalah dengan menafkahkan harta kita kejalan yang benar, berzakat, ber infak, sedekah dll yang diridhoi oleh Allah. Jika kita diberi kesehatan, syukurilah dengan menjaga kesehatan, menjaga badan serta anggota tubuh dari hal-hal yang bisa merugikah badan atau tubuh kita sendiri. Secara garis besar, ada lima nikmat Allah SWT yang harus kita syukuri. Diantaranya adalah sebagai berikut Nikmat Fitriyah. Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri kita atau personal kita. Misal Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita syukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah semata-mata untuk hak-hal kebaikan. Nikmat Ikhtiyariyah. Nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita. Misalnya Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi, Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Baca Juga Cara Keliru Dalam Mensyukuri Nikmat Nikmat Alamah. Nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya Air, Udara, Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak menanam pohon dan lain-lain. Nikmat Diiniyah. Nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat diin yang diberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah-perintah agama serta menjauhi larangan Allah SWT. Nikmat Ukhrowiyah. Nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar. Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika nanti sudah di alam akhirat. Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah kita menjaga dan bersyukur atas “titipan” itu karena suatu saat itu semua akan dikembalikan kepada Allah SWT. [] Sumber
\n\n berikut ini adalah macam macam nikmat allah kecuali
ItulahPenjelasan dari Berikut ini adalah macam-macam bunyi pantul, kecuali? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Berikut ini yang merupakan prinsip penyusunan RPP, kecuali? lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak komentar dibawah - Kunci Jawaban Post navigation Syukur adalah bagian dari tingkatan yang ditapaki para kekasih Allah subhanahu wata’ala untuk sampai pada keridhaan-Nya. Karenanya, di dalam al-Quran banyak sekali ayat menjelaskan keutamaan syukur atas nikmat Allah. Di antaranya, kata syukur disandingkan dengan ingat kepada Allah subhanahu wata’ala. Surat al-Baqarah ayat 152 menyebutkan hal ini. فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” QS. Al-Baqarah 152 Tersebab begitu pentingnya pembahasan syukur tas nikmat Allah, akhirnya para ulama membuat pembahasan khusus tentang ini di banyak kitab mereka. Di antara ulama yang membahas bab syukur atas nikmat Allah dengan sangat sistematis adalah Imam Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah. Dalam kitabnya yang sangat fenomenal, Ihya’ Ulumuddin 4/79-81, beliau menjelaskan bab syukur bahkan sampai 15 sub pembahasan. Ini bukti betapa serius dan urgennya pembahasan ini. Di antara pembahasan syukur dalam kitab Ihya’ Ulumuddin adalah ekspresi manusia dalam menampakkan nikmat Allah subhanahu wata’ala. Imam al-Ghazali di awal pembahasannya tentang hakikat syukur menyebutkan bahwa keadaan haal yang diekspresikan seseorang bisa mengungkapkan apakah syukurnya tersebut hakiki atau hanya sebuah kepalsuan belaka. Beliau lantas menerangkan definisi mengekspresikan syukur yang hakiki adalah sebagai berikut, الفَرَحُ بِالْمُنْعِمِ مَعَ هَيْئَةِ الْخُضُوْعِ وَالتَّوَاضُعِ “Eskpresi kebahagiaan terhadap sang pemberi nikmat dengan penuh ketundukan dan kerendahan diri.” Dari sini bisa dipahami bahwa ekspresi syukur yang benar bukanlah terhadap nikmat yang diberi akan tetapi karena siapa yang memberi. Sehingga dalam keterangan selanjutnya, masih dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, beliau berkata, أَنْ يَكُوْنَ فَرَحُكَ بِالْمُنْعِمِ لَابِالنِّعْمَةِ وَلَابِالْإِنْعَامِ “Kebahagiaanmu atas nikmat hendaknya karena sang pemberi nikmat bukan karena nikmat atau pemberiaan itu sendiri.” Imam al-Ghazali kemudian menjelaskan lebih detail terkait ekspresi kebahagiaan atas nikmat Allah. Beliau membagi manusia menjadi tiga tipe dalam mengekspresikan kebahagiaan ketika mendapatkan nikmat. Tiga tipe ini beliau ilustrasikan dengan seorang raja yang ingin mengadakan sebuah perjalanan, lantas raja tersebut menghadiahkan seekor kuda kepada seseorang dengan tujuan agar ia mau menemani perjalannya. Dalam mengekspresikan kebahagiaan mendapat kuda dari raja ini maka akan didapati tiga macam bentuk tipe manusia sebagai berikut. Pertama, Bahagia karena mendapat kuda. Orang tersebut bahagia mendapat kuda, ekspresi kebahagiaannya karena kuda adalah asset yang bisa dia manfaatkan, transportasi tunggangan yang sesuai dengan keinginan, gagah, dan mewah. Kebahagiaannya bukan karena yang memberi adalah seorang raja, tapi semata karena barang yang diberikan adalah kuda. Seandainya dia mendapat kuda tersebut di padang sahara sekali pun, dia akan tetap merasa berbahagia sebagaimana dia mendapat kuda dari raja tadi. Menurut imam al-Ghazali, tipe ekspresi kebahagiaan seperti ini tidak merepresentasikan makna syukur yang sebenarnya. Sebab kebahagiaan orang tersebut hanya terbatas pada barang yang diberikan, bukan karena siapa yang memberi, juga bukan karena tujuan dari pemberian itu. Setiap orang yang mengekspresikan kebahagiaan atas nikmat yang didapat hanya sebatas karena nikmat itu saja, maka yang seperti ini tidak mencerminkan rasa syukur. Demikian penegasan imam al-Ghazali. Kedua, Bahagia karena yang memberi dia kuda adalah Raja. Orang tersebut bahagia dengan pemberian itu. Namun bukan karena kudanya, tapi karena itu adalah pemberian seorang raja. Sehingga, dengan kuda itu dirinya bisa membantu sang raja, menemaninya, dan perhatian terhadapnya. Karenanya, seandainya dia mendapatkan kuda itu di padang sahara, atau orang yang memberi bukan seorang raja, maka sikapnya akan biasa saja. Sebab, pada dasarnya dirinya memang tidak membutuhkan kuda itu. Materi Khutbah Jumat 3 Nikmat Allah yang Sering Diabaikan Imam al-Ghazali mengkategorikan ekspresi kebahagiaan seperti ini termasuk bentuk bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala. Ini ditinjau dari kebahagiaan tersebut muncul karena sang pemberi, bukan sebatas karena apa yang diberi. Lanjut beliau, ini adalah ekspresi syukur orang-orang shalih, mereka menyembah Allah subhanahu wata’ala dan bersyukur pada-Nya. Takut akan siksa-Nya dan mengharap pahala dari-Nya. Ketiga, Bahagia karena memahami maksud Raja memberi dia kuda. Orang tersebut bahagia dengan pemberian kuda itu. Kemudian kuda itu ia gunakan dengan penuh tanggung jawab untuk berkhidmat kepada sang raja dan memikul beratnya perjalan menemani raja. Pengabdiaan tersebut ia tunjukkan untuk memperoleh kedekatan dengan sang raja, bahkan dengang penuh harap ia berusaha memperoleh kedudukan sebagai wazirnya perdana menteri. Namun maksud dari ini tidak semata hanya ingin menjadi wazir raja, tapi tujuan sebenarnya adalah untuk bisa dekat dengan raja. Sehingga, seandainya sang raja memberi pilihan kepadanya antara menjadi wazir tapi tidak dekat dengan raja, atau dekat dengan raja tapi tidak menjadi wazir, maka pilihan kedua pasti diambilnya. Sebab, kedekatan dengan raja itulah tujuan utamanya. Inilah kategori ekspresi syukur yang paling sempurna, tegas Imam al-Ghazali. Ekspresi kebahagiaan orang tersebut tumbuh atas nikmat Allah subhanahu wata’ala, bahwa nikmat itu adalah pemberian-Nya, wasilah yang mengantarkannya semakin dekat kepada Allah subhanahu wata’ala, berada disamping-Nya, dan bisa melihat wajah-Nya. Ekspresi bahagiannya bukan karena dunia. Dalam pandangannya, dunia hanyalah tempat menanam agar kelak bisa memanen di akhirat. Sehingga rasa sedih akan muncul ketika nikmat yang diberi justru melalaikannya dari mengingat Allah subhanahu wata’ala dan menghalanginya dari jalan-Nya. Inilah tiga tipe manusia dalam mengekspresikan nikmat Allah subhanahu wata’ala. Dari tiga kelompok ini, nomor dua dan tiga adalah kelompok orang-orang yang benar-benar bersyukur. Sedangkan nomor satu, bukanlah orang yang bersyukur. Keterangan imam al-Ghazali ini kemudian diakhiri dengan beliau mengutip statemen imam as-Syibli rahimahullah, الشُّكْرُ رُؤْيَةُ الْمُنْعِمِ لَا رُؤْيَةُ النِّعْمَةِ “Syukur adalah melihat siapa yang memberi, bukan melihat apa yang diberi.” Semoga Allah subhanahu wata’ala menjadikan kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Wallahu A’lam. Muhammad Ridwan/ Baca juga artikel tentang Tadabur atau artikel menarik lainnya karya Ustadz Muhammad Ridwan, Artikel selanjutnya Akhlak Nubuwah 1 Sederhana Dan Bersahaja

Secaragaris besar nikmat Allah SWT dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam diantaranya sebagai berikut ; 1. Nikmat fitrah, karena kita diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang paling indah dan mulia dibanding dengan makhluk lainya. 2. Nikmat rohaniah, kita diberi akal untuk berfikir 3.

AMANAH adalah salah satu sifat dari Nabi Muhammad SAW selain Shiddiq, Fathonah dan Tabligh. Arti dari amanah ini sendiri adalah terpercaya sesuai ayat ayat Al Qur’an tentang amanah. Oleh KBBI, kata amanah ini disamakan dengan kata setia dan diartikan sebagai sifat yang bisa dipercaya, sesuatu hal yang bisa untuk ditipkan atau dipercayakan pada orang lain dan Muhammad adalah sosok yang dikenal sebagai pribadi yang amanah dan menjunjung tinggi kejujuran dalam islam. Oleh sebab itu mustahil bagi beliau khianat. Sifat amanah ini yang menyebabkan Nabi Muhammad dijuluki dengan Al Amin yang artinya adalah terpercaya. Julukan ini melekat pada Rasulullah jauh hari sebelum ia menjadi amanah Rasulullah ini wajib untuk kita teladani sebagai cara dan hukum beradab dengan Rasulullah. Sifat amanah memberi banyak hikmah pada kita, antara lain sebagi berikutKita bisa dipercaya oleh orang simpati dan disenangi banyak diri untuk disiplin dan Al Qur’an tentang AmanahSesungguhnyaKami telah menyampaikan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; semuanyaenggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim danamat bodoh. QS al-Ahzâb [33] 72.Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda “Barang siapa yang diserahi kekuasaanurusan manusia lalu menghindar mengelak melayani kaum lemah dan orang-orangyang membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat.”HR. Ahmad“Hai orang orang yang beriman, janganlah kamumengkhianati Allah dan Rasul Muhammad dan juga janganlah kamu mengkhianatiamanat amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” QS. Al Anfal27.Ada berbagai macam jenis amanah dalam islam yang bisa membawa ke dalam jenis surga dalam islam, semua itu berhubungan dengan ditujukannya sifat amanah tersebut dan tentang masalah yang berhubungan, berikut selengkapnya mengenai 15 Macam Macam Bentuk Amanah dalam Amanah yang kaitannya dengan hak Allah tabaraka wa ta’ala atas para hamba nyaAllah Jalla wa Ala memberi amanah kepada semua manusia sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hambaNya, termasuk kita, agar menjaga hak hak Nya. Allah menciptakan kita agar kita hanya beribadah kepada Nya, memerintah, dan melarang kita. Allah tidak menciptakan kita sia sia, tanpa diperintah dan dilarang. Dia menciptakan kita untuk suatu tujuan yang terpuji dan agung yaitu beribadah hanya kepada Nya dan mengimani segala yang datang dari Nya. Jadi, mentauhidkan Allah adalah amanah dan berbuat syirik adalah Amanah untuk bertauhidAmanah yang paling besaryang Allah embankan kepada kita adalah tauhid. Dan pengkhiantan yang palingbesar dari amanah Allah adalah syirik. Barangsiapa yang menegakkan hak hakAllah Jalla wa Ala,mengikhlaskan agama hanya untuknya, menjalankan perintah perintah Nya danmenjauhi segala larangan Nya, dan berhati hati dari syirik, maka dia telah menunaikanamanah kepada Alla Jalla wa Amanah tentang pemahaman kepada AllahPengetahuan kita tentangnama nama dan sifat sifat Allah, pengetahuan tentang keagungan dan kebesaran Nya,pengetahuan tentang kekuasaan Nya, pengetahuan tentang betapa sempurnakebijaksanaan Nya, itu adalah bentuk menunaikan amanah keapda Allah Ta’ Amanah dalam menunaikan hak hak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamDi antara hak Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalahmencintai beliau. Cinta di sini adalah mencintai beliau lebih dari dirisendiri, orang tua, anak, dan orang selainnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda,“Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai akulebih dia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.”Ketika Umar radhiallahu anhu berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh engkau paling akucintai dari segala sesuatu kecuali diriku”.Lalu Rasulullahshallallahu menanggapi, “Tidak sempurnakeimanan salah seorang di antara kalian sampai aku menjadi orang yang palingdia cintai, termasuk dari dirinya sendiri”.Umar menjawab, “Sekarang, demi Allah, Anda yang paling sayacintai termasuk dari diri saya sendiri”.Beliau menjawab, “Sekarang wahai Umar imanmu sempurna.”5. Amanah dalam perbuatanDi antara bentuk amanahterhadap hak Rasulullah shallallahualaihi wa sallam adalah melaksanakan perintahnya dan menjauhilarangannya, membenarkan apa yang beliau kabarkan, memuliakannya tanpa berbuatghuluw kepada beliau. Inilah amanah yang kita emban terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa Amanah yang berkaitan dengan hak sesamamanusiaDi sini terkandung jugaamanah kepada orang tua, anak, tetangga, amanah dalam perdagangan, pegawai, danpetugas keamanan. Allah Tabaraka waTa’ala akan mempertanyakan tentang orang orang yang mendapatkan salahsatu atau semua hal di tadi. Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambesabda, “Kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai tanggung jawab ataskepemimpinannya.”7. Amanahterhadap diri sendiriAmanah ini dijalani denganmemelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi menjaga kelangsunganhidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri. Allah Swt. berfirman “Dansungguh beruntung orang yang memelihara amanat amanat dan janjinya” Mu’minun/238.8. Amanah mengenai hak Amanah ini meliputi hak hakantarsesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang, maka kitaharus menyampaikannya kepada yang berhak. Allah Swt. berfirman “SesungguhnyaAllah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhakmenerimanya…”. an Nis±’/458.9. Amanah dalamketaatan Amanah ini berupa ketaatanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Nya. Allah swt. berfirman ”Wahaiorang orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan RasulMuhammad, dan juga janganlah kalian mengkhianati amanat amanat yangdipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”. al Anfal/827.Contoh amanah kepada AllahSwt., yaitu menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yangdilarangnya. Bukankah kita diciptakan oleh Allah Swt. untuk mengabdi kepada Nya?Orang yang mengabdi kepada Nya berarti telah memenuhi amanah Nya. Orang yangtidak mengabdi kepada Nya berarti telah mengingkari amanah Amanah fitrahDalam fitrah ada menjadikan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada tauhid, kebenaran,dan kebaikan. Karenanya, fitrah sejalan betul dengan aturan Allah yang berlakudi alam swt. berfirman “Daningatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak anak Adam dari sulbi merekadan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul, Engkau Tuhan kami kamimenjadi saksi.” Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidakmengatakan “Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang orang yang lengahterhadap ini keesaan Tuhan.” Al A’raf 172.Akan tetapi adanya fitrahbukanlah jaminan bahwa setiap orang akan selalu berada dalam kebenaran dankebaikan. Sebab fitrah bisa saja terselimuti kepekatan hawa nafsu dan penyakit penyakitjiwa hati. Untuk itulah manusia harus memperjuangkan amanah fitrah tersebutagar fitrah tersebut tetap menjadi kekuatan dalam menegakkan Amanah taklifsyar’iAllah swt. telahmenjadikan ketaatan terhadap syariatnya sebagai batu ujian kehambaan seseorangkepada Nya. Rasulullah saw. bersabda “Sesungguhnya Allah telah menetapkanfara idh kewajiban kewajiban, maka janganlah kalian mengabaikannya;menentukan batasan batasan hukum, maka janganlah kalian melanggarnya; danmendiamkan beberapa hal karena kasih sayang kepada kalian dan bukan karenalupa.” hadits shahih12. Amanah dalam menjaga titipanMenjaga titipan danmengembalikannya seperti keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu olehteman atau orang lain, misalnya barang berharga, emas, rumah, atau barang baranglainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik. Pada saat barang titipantersebut diambil oleh pemiliknya, kita harus mengembalikannya seperti Amanah dalam menjaga rahasiaMenjaga rahasia. Apabilakita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu rahasia pribadi, rahasiakeluarga, rahasia organisasi, atau rahasia negara, maka kita wajib menjaganyasupaya tidak bocor kepada orang Amanah dalam jabatanTidak menyalah gunakanjabatan. Jabatan merupakan amanah yang wajib dijaga. Apabila kita diberijabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut. Segalabentuk penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga, ataukelompok dapat termasuk perbuatan yang melanggar Amanah dalam memelihara nikmatMemelihara semua nikmatyang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu,dan sebagainya. Semua nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada umat manusiaadalah amanah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik yang dapatpenulis sampaikan, semoga kita semua menjadi orang yang amanah, aamiin, sampaijumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
Secaraterminologi, akhlak adalah tingkah laku yang didorong oleh suatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Menurut Imam Al Ghazali, akhlak adalah tingkah laku yang melekat pada diri seseorang dan memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Ada beberapa macam akhlak dalam Islam yang

Dalam artikel yang berjudul Sudahkah Anda Melakukan Tahadduts Bin Ni’mah? telah disebutkan bahwa menyebutkan nikmat Allah merupakan perintah Allah dan salah satu bentuk bersyukur kepada Allah Ta’ala. Dan sudah dijelaskan pula bahwa nikmat yang diperintahkan untuk disebutkan meliputi nikmat dunia maupun agama. Dengan demikian amal sholih termasuk salah satu kenikmatan yang diperintahkan untuk disebutkan juga, bahkan hakikatnya kenikmatan agama lebih besar daripada kenikmatan dunia. Berarti jika ada seorang muslim menyebutkan amal shalihnya kepada saudaranya, apakah ini dinilai sebagai perbuatan riya’ memamerkan amal shaleh atau ujub membanggakan amal shalih? Berikut keterangan para ulama rahimahumullah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Perbedaan antara menyebutkan nikmat Allah tahadduts bin ni’mah dengan ujub merasa bangga dengan nikmat adalah orang yang menyebutkan suatu nikmat, berarti telah mengabarkan tentang sifat Dzat yang menganugerahkan nikmat tersebut, kedermawanan, dan perbuatan baik-Nya. Maka ia hakikatnya memuji Allah dengan menampakkan dan menyebutkan nikmat tersebut, bersyukur kepada-Nya dan menyebarkan kabar tentang seluruh anugerah-Nya. Jadi, maksudnya adalah menampakkan sifat-sifat Allah, memuji, menyanjung-Nya atas limpahan nikmat tersebut, mendorong diri untuk mencari nikmat itu dari-Nya,bukan dari selain-Nya, mendorong diri untuk mencintai dan mengharap-Nya, sehingga dengan demikian ia menjadi sosok hamba yang mengharap lagi tunduk mendekatkan diri kepada Allah dengan menampakkan, menyebarkan kabar tentang nikmat-Nya itu dan membicarakannya. Adapun membanggakan nikmat adalah menyombongkan diri di hadapan manusia, menampakkan kepada mereka bahwa ia lebih mulia dan lebih besar keutamaannya dari mereka, ia hendak menunggangi tengkuk baca merendahkan dan memperbudak hati mereka, serta memaksa mereka untuk menghormati dan melayaninya” Kitab Ar-Ruh, Ibnul Qoyyim, hal. 312. Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata, “Orang yang menyebutkan keta’atan amal shaleh dirinya,tidak terlepas dari dua keadaan Pendorongnya adalah ingin menyatakan dirinya suci dan menghitung-hitung amalnya di hadapan Rabbnya. Hal ini adalah perkara yang berbahaya, terkadang bisa merusak amalnya dan menggugurkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hamba-Nya dari menyatakan diri bersih suci, Dia berfirman فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ “Maka janganlah kalian mengatakan diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” QS. An-Najm32. Kedua, pendorongnya adalah ingin menyebutkan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala tahadduts bin ni’mah, dan ia maksudkan hal itu sebagai wasilah agar dicontoh oleh orang-orang yang semisalnya. Ini merupakan tujuan yang terpuji karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu sebutkan” QS. Adh-Dhuha 11.Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها إلى يوم القيامة “Barangsiapa di dalam agama Islam memberi contoh amal shalih maksudnya yang pertama dalam mengamalkan suatu amal shalih dan manusia mencontohnya, maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sampai hari Kiamat” Nur alad Darb 30/12. Kesimpulan Jika seorang hamba menyebutkan nikmat Allah termasuk di dalamnya nikmat amal sholeh sesuai dengan yang disyari’atkan,lalu manusia memujinya sehingga ia terkesan/senang dengan pujian tersebut,namun dalam hatinya tidak ada keinginan riya`memperlihatkan ibadah agar dipuji manusia dan sum’ah memperdengarkan suara dalam beribadah agar dipuji manusia,maka itu termasuk kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin. Dan yang dinamakan kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin bentuknya adalah seorang mukmin melakukan amal shalih dengan mengharap pahala Allah ikhlas lalu Allah jadikan manusia mengetahui, menyenangi dan memujinya, tanpa ada niat sengaja memamerkan amal shalihnya dan tanpa ada niat sengaja mencari pujian manusia, lalu ia senang dan terkesan dengan pujian itu. Dari Abi Dzar –radhiallahu anhu– berkata, ‏ ‏‏قيل‏‏ يا رسول الله، أرأيت الرجل يعمل العمل من الخير، ويحمَده – أو يحبه – الناس عليه‏؟‏ قال‏‏ تلك عاجل بشرى المؤمن‏‏ رواه مسلم‏.‏ “Ada yang berkata, Wahai Rasulullah, bagaimana pandangan Anda seseorang yang beramal dengan suatu amal kebaikan, lalu manusia memujinya atau mencintainya? Beliau bersabda Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin” Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Catatan Perlu diketahui, bahwa orang yang menyebutkan nikmat Allah tahadduts bin ni’mah dengan tanpa ada niat riya` dan sum’ah, maka bukanlah termasuk kedalam kategori “sikap sengaja menampakkan jenis yang tercela”, bahkan hal itu termasuk “sikap menampakkan jenis yang terpuji”, asal sesuai dengan yang disyariatkan. Wallahu A’lam. — Penulis Sa’id Abu Ukkasyah Dipublikasi ulang dari

Manusiaterbagi tiga dalam menyikapi nikmat Allah. Sunday, 16 Ramadhan 1443 / 17 April 2022
Nikmat Fitriyah. Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri kita atau personal kita. Misal Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita syukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah semata-mata untuk hak-hal kebaikan. Nikmat Ikhtiyariyah. Nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita. Misalnya Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi, Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. 3. Nikmat Alamah. Nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya Air, Udara, Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak menanam pohon dan lain-lain. 4. Nikmat Diiniyah. Nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat diin yang diberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah-perintah agama serta menjauhi larangan Allah SWT. 5. Nikmat Ukhrowiyah. Nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar. Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika nanti sudah di alam akhirat. Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah kita menjaga dan bersyukur atas “titipan” itu karena suatu saat itu semua akan dikembalikan kepada Allah SWT. BEBERAPA NIKMAT ALLAH LAINNYA anggota tubuh yang lengkap. Sebagian besar orang baru menyadari kenikmatan ini setelah dikurangi oleh Allah. Nikmat anggota badan ini, akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Diberikan kesehatan. Nikmat ini tidak bisa dinilai dengan uang. Jika kita sakit, berlembar-lembar uang kita keluarkan. Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia lupa sehat dan waktu luang. Nikmat harta. Orang yang bersyukur kepada Allah akan menggunakan harta sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. 4. Nikmat Keamanan. Orang yang tidak mencampurkan keimanan dan kedholiman maka baginya keamanan’. Dengan nikmat keamanan ini, kita bisa beribadah ataupun menuntut ilmu dengan perasaan tenang. Hidayah beragama Islam dan nikmat iman. SUBHAANALLAH !!, ini adalah nikmat yang paling besar. Mengapa demikian? Karena dengan nikmat ini kita bisa membedakan kejahatan dan kebaikan, mana yang diperbolehkan oleh agama atau manakahyang tidak diperbolehkkan. CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui hati. Cara bersyukur kepada Allah dengan hati ini maksudnya adalah dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya dari Allah SWT semata. Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui lisan kita. Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan alhamdulillah segala puji milik Allah wasysyukru lillah dan segala bentuk syukur juga milik Allah. Mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan kita. Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kita menjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. PerintahNya termasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat wajib, sunnah maupun mubah. Anggapan kebanyakan orang, bersyukur kepada Allah hanya perlu dilakukan pada saat mendapatkan anugrah besar atau terbebas dari masalah besar adalah hal yang merupakan suatu kekeliruan yang besar. Padahal jika kita merenung sejenak, maka kita akan bisa menyadari bahwa kita semua ini dikelilingi oleh nikmat yang tidak terbatas banyaknya. Dalam hitungan. CARA MENUMBUHKAN PERASAAN SYUKUR 1. Merenung bukan membayangkan 2 Lihatlah yang memberi nikmat, bukan besar kecilnya nikmat. Jika engkau mendapatkan nikmat dari Allah, jangan lihat besar kecilnya nikmat, tapi lihatlah yang memberi nikmat Rabbul ’alamin. 3. Lihatlah yang berada di bawah kita kaitannya dengan nikmat 4. Ingatlah keutamaan syukur. Orang beriman yakin, jikalau bersyukur kepada Allah, maka akan mendapatkan keutamaan. 5. Sadarilah bahwa yang mampu memberikan hidayah untuk bersyukur hanyalah Allah semata. 6.Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui hati. Cara bersyukur kepada Allah dengan hati ini maksudnya adalah dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya dari Allah SWT semata. 7.Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui lisan kita. Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan alhamdulillah segala puji milik Allah wasysyukru lillah dan segala bentuk syukur juga milik Allah. 8.Mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan kita. Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kita menjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. PerintahNya termasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat wajib, sunnah maupun mubah. CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH Hatinya tunduk, dan meyakini bahwa kenikmatan itu pemberian Allah. Hati itu untuk ma’rifah mengenal Allah dan mahabbah mencintai Allah. Tanamkan dalam hati bahwa nikmat itu dari Allah semata. Lisannya memuji Allah. Jika diberi nikmat, maka hakikatnya itu adalah nikmat dari Allah, maka pujilah Allah. Ucapkan pula, jazakumulloh khoiron kepada orang yang telah memberikan bantuan dan perbanyaklah menyebut nikmat-nikmat Allah. Hasan al-Bashriy berujar, ”Perbanyaklah menyebut nikmat-nikmat Allah. Sesungguhnya itu adalah kesyukuran.” Anggota tubuhnya melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dalam hal ini anggota badan dijadikan sebagai sarana untuk taat kepada Allah dan mencegah dari maksiat kepada-Nya. Meyakini dalam hati bahwa nikmat yang diterima semata-mata pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang yang beriman seharusnya tidak menisbatkan mengarahkan sebab timbulnya nikmat kepada kekuatan, kepintaran, keberaniannya, dan semisalnya. Sebagai contoh Nabi Sulaiman alahi salam tatkala singgasana Ratu Saba’ bisa didatangkan di hadapannya dalam tempo sekejap, maka beliau berkata “Ini termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari akan nikmat-Nya.” QS. An-Naml 40. Memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala karunia-Nya. Ini dilakukan dengan cara mengucapkan puji syukur dan menceritakannya secara lahir. Karena, dengan selalu mengingat dan menceritakan bukan untuk kesombongan pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mendorong untuk bersyukur. Hal itu karena manusia mempunyai tabiat menyukai orang yang berbuat baik kepadanya. Menggunakan nikmat untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satu bentuk realisasi kita terhadap mensyukuri nikmat Allah dan sehat ini adalah dengan berbuat taat dalam beribadah bukan malah sebaliknya yaitu untuk berbuat maksiat. Karena pada dasarnya hal ini adalah merealisasikan beragam amal shalih sebagai bentuk mensyukuri nikmat. Memelihara Kesehatan Badan. Cara menjaga kesehatan badan yaitu yaitu bisa dengan jalan antara lain tidak merokok dan tidak meminum – minuman keras beralkohol karena dalam hal kedua tersebut banyak mudharat dan akan menyebabkan gangguan kesehatan pada diri kita juga. Tidak berjudi yang ini adalah haram hukumnya yang dapat membuat seseorang menjadi salah satu dari penyebab stress dan juga pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit stroke. 8. Mengatur Pola Makan, Istirahat dan Olahraga. Cara kedua ini lebih mudah kita sebut dengan menjalankan pola hidup yang sehat. Karena dengan menjalankan pola hidup sehat akan bagian dari cara dan tips mensyukuri nikmat sehat dalam Islam yang bisa kita coba terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Menjaga Kebersihan. Islam juga memberikan perhatian dalam rangka menjaga kesehatan dan mensyukuri nikmat sehat dengan adanya anjuran dan perintah menjaga kebersihan. “Annadha fatu minal iiman” kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman. Menjaga kebersihan adalah salah satu upaya untuk mencapai kesehatan dan bagian dari sekian banyak tips kesehatan. Dengan fisik yang sehat kita akan lebih khusyuk dalam ibadah, lebih fokus dalam bekerja-belajar, lebih siap mengemban amanah, lebih totalitas dalam mengerjakan segala sesuatunya. Post navigation ItulahPenjelasan dari Berikut ini adalah macam-macam tipe hewan di Indonesia, kecuali Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Masyarakat yang memiliki homogenitas tinggi cenderung mengakibatkan? lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak komentar dibawah - Kunci
DALAM hidup ini, seharusnya kita banyak-banyak bersyukur atas apa yang telah kita terima dan rasakan. Terutama akan nikmat dari Allah SWT yang begitu banyak. Bersyukur atas semua yang dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita adalah wajib. Karena dengan bersyukur, jiwa kita akan tenang dan nikmat yang kita terima dan rasakan akan semakin memberi berkah dalam hidup kita. Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-qur’anul Karim dalam surah Ibrahim sebagai berikut “Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.“ QS. Ibrahim [14] 7. Baca Juga 4 Kalimat Syukur yang Dianjurkan Dibaca Saat Pagi Ada banyak cara untuk bersyukur atas nikmat Allah kepada kita. Misalnya bagaimana kita mensyukuri rezeki yang dilimpahkan kepada kita? salah satu adalah dengan menafkahkan harta kita kejalan yang benar, berzakat, ber infak, sedekah dll yang diridhoi oleh Allah. Jika kita diberi kesehatan, syukurilah dengan menjaga kesehatan, menjaga badan serta anggota tubuh dari hal-hal yang bisa merugikah badan atau tubuh kita sendiri. Secara garis besar, ada lima nikmat dari Allah SWT yang harus kita syukuri. Diantaranya adalah sebagai berikut Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri kita atau personal kita. Misal Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita syukuri. Foto Aetna international Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah semata-mata untuk hak-hal kebaikan. Nikmat dari Allah Nikmat Ikhtiyariyah Nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita. Misalnya Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi, Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Nikmat dari Allah Nikmat Alamah Nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya Air, Udara, Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak menanam pohon dan lain-lain. Nikmat dari Allah Nikmat Diiniyah Nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat diin yang diberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah-perintah agama serta menjauhi larangan Allah SWT. Nikmat dari Allah Nikmat Ukhrowiyah Nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar. Foto Unsplash Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika nanti sudah di alam akhirat. Baca Juga Cara Keliru Dalam Mensyukuri Nikmat Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah kita menjaga dan bersyukur atas “titipan” itu karena suatu saat itu semua akan dikembalikan kepada Allah SWT. [] SUMBER
.